“Apa yang akan
aku lakukan hari ini?” itulah sebuah pertanyaan yang selalu aku latunkan setiap
saat. Dan nyatanya sampai saat ini aku masih belum melakukan apa-apa.
Sebenarnya aku tak mau seperti ini, tapi entahlah dari pagi hingga saat ini aku
masih gak ada semangat untuk melakukan aktifitas sebagaimana mestinya. Ah
apakah ini gara-gara kejadian kemarin, kenapa perasaan itu masih tersimpan
didalam benak ini hingga aku tak bersemangat. Kejadian yang seharusnya tak
meski terjadi itu terpaksa harus terjadi karena aku tak mampu menahan emosiku.
Aku sangat
menyesal hari ini, harusnya saat ini aku merasa bahagia sebagaimana hari-hari
yang lalu. Dan mungkin sekarang saatnya untuk mengakhiri semua, lupakan kemarin
dan ku harus berjalan untuk menatap masa depan. Lalu apa yang ku lakukan untuk
memulainya, apakah jalan-jalan, tau main dengan teman, emm…..sungguh masih
sangat berat. Jika aku jalan-jalan nanti kalau ketemu dengan dia malah kambuh
lagi, dan jika main dengan teman sapa tau ada yang nyingung em sama saja.
Ah nonton TV
mungkin atermnatif yang terbaik untuk saat ini, siapa tahu ada ide-ide di sana.
Seperti biasa cari canel yang biasa aku tonton untuk mendapatkan sebuah ide.
Dan pas bener nih jam tanyang acara yang ku maksud. Dan sepertinya cocok dengan
yang ada di angan-angan. Asik kayaknya, dan selesai acara segera ku langsung
ketempat biasa aku kerja untuk menyalurkan segala imajinasiku. Ada kebahagiaan
di sana dan aku mulai lupa akan kegalauanku semenjak kemarin.
Tak terasa
sudah dua jam aku mengotak-atik sketa yang kurasa sudah sangat oke. Saya rasa
sekarang tinggal finising saja. “selesai!” seruku dalam hati. Dan bersamaan
dengan itu hpku bordering “siapa ni sms no baru?” “kak bisa gak kita ketemu?
Bye Ema” begitu pesan singkat dari Ema. Ema adalah cewek yang kemarin aku
sempat ada ksalah pamahan sehingga sampai beberapa waktu lalu aku jadi galau
dan super galau.
Apa yang akan
aku lakukan, hah kacau lagi ni fikiranku yang tadi dah mulai redup. Lama banget
aku tak menjawab sms itu. Peperangan batin terus berkecamuk dalam diri ini,
antara meniyakan atau menolak. Dan yang pasti jika iya aku tidak bisa membayangkan
apa yang akan terjadi nantinya jika aku bertemu dengan dia, karena jujur hingga
saat ini rasa itu masih belum bisa aku lupakan kejadian kemarin. Tapi jika aku
katakana tidak makan akan terus berlarut-larut masalah ini. Besar harapan agar
masalahku ini cepat dengan Ema cepat selesai dan dapat berhubangan baik lagi
dengan dia.
Tak ku rasa
lama banget aku memikirkan hal sepele ini hingga ku di kagetkan dengan dering
hp yang kedua dengan reflek lansung ku buka sms tanpa sadar harus melihat
terlebih dahaulu siapa yang mengirimkan pesan terbebut. “Kak, kakak masih marah ya? Ya kalau tidak bisa tidak
apa-apa mungkin lain waktu jika kakak berkenan. O iya ini no baruku. Maaf kalau
mengganggu.” Tuhan apa yang harus aku lakukan? Oke aku harus aku harus ketemu
dia. Tapi waktu ini kayaknya kurang cocok. “Hai Ema, maaf ya kakak baru ada kerjaan tadi jadi baru bisa balas.
Oke kita ketemu tapi kayaknya sekarang aku gak bisa nih. Bentar lagi aku jemput
adikku di tempat les.” “ Nanti malam gimana?” lanjutny dengan cepat. Sejenak ku
ingat janjiku dengan temanku yang baru dating dari Sumatra. “besok gimana nanti
malam aku ada janji dengan Ega teman aku waktu ke Sumatra kemarin”. “Oya gak
papa besok saja. Assalamu ‘alaikum”. “Ya maaf ya. Walaikum salam”
Ega adalah
teman cewek yang pas kebeneran ketemu pada waktu kegiatan kuliah bulan lalu.
Dia adalah asli orang Bengkulu dia kesini karena menengok kakaknya yang baru melahirkan
beberapa hari yang lalu dan kebetulan rumah kakaknya tidak jauh dari rumahku.
Oke karyaku
hari ini selesai aku tinggal mempersiapkan untuk nanti malam dan yang pastinya
besok bertemu dengan Ema. Semoga pertemuan besok akan membuat hubungan kami membaik
kembali. Amin.
0 comments :
Post a Comment